Selasa, 29 Desember 2009

kisahku di smadabo

SMADABO merupakan sekolah terfavorit di bojonegoro pada saat aku lulus smp saya langsung daftar di smadabo di urutan yang pertama. Waktu aku daftar hanya kenal dengan Deni(teman SMPku dulu. Dengan percaya diri aku pergi ke SMADABO. Saya merasa asing dengan suasana di sekolah ini(maklum baru pertama kali masuk). Pertama saya bertemu dengan Pak Malik(guru Agama kelas 2 sekarang) dan kemudian saya menyerahkan persyaratannya kepada beliau.Setelah itu saya pulang dan harap-harap cemas menunggu pengumuman.Waktu yang ditunggupun akhirnya tiba. Hari itu dima pengemuman penerimaan siswa baru. Saya pergi ke sekolah dengan perasaan takut kalau tidak diterima di SMADABO. Tempat yang pertama saya tuju adalah tempat dimana pengumuman itu ditempel. Saya mencari kemana kemari dan akhirnya saya bisa menemukannya di depan lab. komputer.Tanpa pikir panjang dan melihat apakah namaku ada didaftar. Saya bersyukur karena namaku ada di daftar siswa.
saya mengabarkan kabar gembira ini pada orang tuaku.dan akhirnya waktupun berjalan hingga saya naik di kelas 2. namun dikelas satu itu sangat banyak kenangan yang indah, dimana selama setahun kami bersama warga kelas x-2 mengarungi peristiwa yang pahit maupun yang manis.
waktu yang memisahkan kami semua. kami memilih bidang study masing-masing yang harus diplih siswa sehingga kami tidak bisa bersama lagi.
suasana yang asing menemaniku diawal pejalananku dikelas xi-is2. namun aku harus menyesuaikan diri dengan kelasku yang sekarang. aku mulai menjalin persahabatan dengan teman baruku sampai sekarang.(Terima kasih Pak Joko)

punk in love

MetroGaya - Film Indonesia kembali akan disemarakkan dengan hadirnya film anak muda yang mengusung tema 'anak punk'.

Film karya Ody C. Harahap ini menceritakan kehidupan anak-anak punk khususnya dalam hubungan cintanya. Vino G. Bastian yang menobatkan diri sebagai anak punk mencoba untuk mengekspresikannya lewat film ini.

Film tersebut berawal dari sebuah pasar di daerah Malang Jawa Timur. Yoji (Andhika Pratama), Mojo (Yogi Finanda), Almira (Aulia Sarah) berlari dengan gaya pakaian acak-acakan ala anak punk menuju sebuah gedung pemerintahan untuk menyelamatkan salah satu sobatnya yang mencoba bunuh diri.

Seorang depresi tersebut adalah Arok (Vino G. Bastian). Ia putus asa karena tak sempat menyatakan cintanya pada Maia. Pujaan hatinya itu akan menikah 5 hari lagi di Jakarta. Setelah berpikir panjang, Arok memutuskan untuk memperjuangkan cintanya dalam waktu lima hari pada Maia.

Akhirnya empat orang sahabat tersebut menuju Jakarta. Dengan bermodalkan uang seadanya, mereka bertekad kuat untuk membantu Arok. Di sepanjang jalan menuju ibukota dengan menggunakan tumpangan atau pun terpaksa menggunakan angkutan mereka tetap menatap ke depan. Melewati banjir, berantem dan seabrek pertualangan telah mereka lewati.

Akting Vino G. Bastian cukup apik. Berbeda dari film-filmnya terdahulu dengan karakter keras dan petarung, di sini Vino berubah menjadi seorang anak punk yang stres karena cinta.